7 Fakta Menarik Gunung Everest yang Menjadi Impian Pendaki Seluruh Dunia
Gunung Everest menyimpan pesona yang menawan bagi para pendaki dan pencinta alam. Simak fakta menariknya di sini!
Bagi kalangan pendaki, Everest merupakan gunung yang eksotis dan menjadi impian para pendaki di seluruh dunia. Sebagai gunung terpopuler sekaligus tertinggi di dunia, Everest mempunyai track yang sangat menantang dengan tingkat bahaya yang sangat tinggi.
Namun begitu, hal ini nyatanya tidak menyurutkan niat para pendaki dan menaklukkan gunung tersebut. Tidak hanya menjadi tujuan para pendaki gunung, Everest juga juga menjadi simbol keindahan alam yang menawan.
Belum kesampaian untuk menaklukkan gunung ini? Nggak usah sedih! Yuk, simak deretan fakta menarik mengenai gunung satu ini dulu. Simak sampai habis, ya!
Fakta Menarik Gunung Everest
Walaupun memiliki potensi bahaya yang sangat tinggi, Everest menawarkan pesona yang tidak bisa dikalahkan oleh gunung lainnya di dunia. Berikut ini fakta menarik mengenai Gunung Everest yang perlu kamu tahu:
1. Manusia pertama penakluk Everest
Sebelum kita melanjutkan, mari kita bahas lebih lanjut tentang penjelajah pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Ya, manusia pertama yang berhasil menaklukkan gunung ini adalah Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Tenzing Norgay dari Nepal.
Info wajib baca: Siklus Air Hujan dan Jenis-jenisnya, Apa Saja?
Kedua orang ini menjadi manusia pertama yang mencapai puncak Gunung Everest pada tanggal 29 Mei 1953. Prestasi ini menjadi momen bersejarah dalam dunia pendakian gunung dan menjadi inspirasi bagi pendaki dari seluruh dunia.
2. Puncak Tertinggi di Dunia
Pada tahun 2020, National Geographic Society mengukur ketinggian Gunung Everest menggunakan metode satelit yang sangat akurat. Hasil pengukuran ini menetapkan ketinggian Gunung Everest menjadi 8.848 meter di atas permukaan laut, menjadikannya gunung tertinggi di dunia.
Selain disebut Gunung Everest, gunung ini juga memiliki nama lain yang berasal dari bahasa Tibet, yaitu “Chomolungma,” yang berarti “Ibu Semesta.” Nama ini mencerminkan keagungan dan keindahan gunung ini dalam budaya lokal.
3. Gunung Everest memiliki lereng yang curam
Everest sudah lama dikenal sebagai gunung yang sangat menantang untuk ditaklukkan. Tak hanya tinggi, lerengnya juga memiliki kemiringan hingga 45 derajat.
Hal ini lantas menjadikannya sebagai salah satu gunung dengan lereng paling curam di dunia. Ini juga menghadirkan tantangan ekstrem bagi para pendaki yang berani menaklukkan gunung tersebut.
4. Gunung Everest memiliki suhu yang esktrem
Karena ketinggiannya yang di atas rata-rata, suhu di gunung ini juga sangat ekstrem dan menantang. Adapun suhu di puncaknya dapat mencapai sekitar -60 derajat Celsius.
Suhu ekstrem ini bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti hipotermia dan edema paru-paru. Tak jarang, pendaki harus meregang nyawa akibat tubuhnya tidak kuat dalam menghadapi suhu dingin yang ekstrem ini.
5. Tekanan udara di Gunung Everest rendah
Ketinggian gunung ini berbanding terbalik dengan tekanan udaranya yang sangat rendah hingga membuatnya sangat berbahaya. Pasalnya, tekanan udara di puncak Everest hanya sekitar 25% dari tekanan udara di permukaan laut.
Tekanan udara yang rendah ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kelelahan dan mual. Selain itu, kadar oksigen di puncak Everest pun hanya sekitar 30% dari kadar oksigen di permukaan laut.
Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti hipoksia dan edema otak. Ditambah dengan suhunya yang sangat dingin, perjalanan menaklukkan Everest tentunya tidak bisa dilakukan sembarang orang, terlebih tanpa persiapan yang matang.
6. Tidak semua pendaki berhasil
Ada sekitar 12 jalur pendakian yang berbeda untuk mencapi puncak gunung ini. Jalur pendakian yang paling populer adalah jalur South Col yang terletak di sisi Nepal. Pendakian ini memakan waktu sekitar dua bulan dan melibatkan perjuangan melawan cuaca buruk dan medan yang sulit.
Info wajib baca: 4 UNESCO Global Geopark Terbaru di Indonesia, Apa Saja?
Secara keseluruhan, lebih dari 4.000 orang telah berhasil mencapai puncak Everest, tetapi lebih dari 300 orang telah kehilangan nyawa mereka saat mendaki ke gunung tertinggi di dunia ini.
Kematian para pendaki ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca buruk dan kondisi fisik yang memburuk. Bahkan, mayat dari para pendaki ini pun dibiarkan begitu saja di sepanjang jalur pendakian akibat sulitnya akses evakuasi.
7. Salju di Gunung Everest mulai mencair
Selain keindahan yang dimilikinya, gunung ini juga menghadapi ancaman lingkungan serius, termasuk perubahan iklim. Nah, perubahan iklim telah menyebabkan mencairnya lapisan es dan salju di puncak Everest, meningkatkan risiko longsor dan bahaya bagi pendaki.
Selain itu, penumpukan sampah dan polusi dari aktivitas manusia di sekitar gunung ini telah menjadi masalah yang harus segera diatasi.
Everest telah menjadi tujuan bagi berbagai kalangan, mulai dari pendaki profesional yang berpengalaman hingga pendaki amatir yang bermimpi mencapai puncak tertinggi dunia. Tidak peduli latar belakang atau pengalaman, gunung ini menantang setiap individu yang ingin mencobanya.
Namun begitu, semua orang yang mendaki gunung ini harus mempersiapkan diri secara matang dan mengikuti instruksi pemandu. Selain perlengkapan, kesiapan fisik menjadi yang utama supaya kamu bisa mendaki dan pulang dengan selamat.
Gunung Everest adalah keajaiban alam yang mempesona, tetapi juga menawarkan tantangan dan bahaya yang serius bagi para pendaki. Ini adalah tempat yang menguji batas fisik dan mental manusia, tetapi juga merupakan sumber inspirasi bagi mereka yang berani melangkah di atasnya.
0 Komentar